Permasalahan
sampah telah menjadi salah satu permasalahan yang utama di negeri ini, dimana
volume dan cara penanggulangannya menjadi permasalahan yang belum terpecahkan
dengan baik. Banyaknya sampah di kota-kota di Indonesia disebabkan karena
penduduk Indonesia semakin hari semakin bertambah dan juga pola hidup
masyarakat yang tingkat kesadaran terhadap kebersihannya masih rendah. Berbagai
jenis sampah dapat kita temukan dengan mudah disekitar kita terutama sampah
anorganik yang tidak bisa membusuk dan dapat mencemari lingkungan. Pembungkus
makanan, pembungkus produk rumah tangga dan kemasan minuman menggunakan bahan dari
plastik yang sisa pemakaiannya menjadi masalah utama kebersihan lingkungan. Botol
kemasan minuman yang terbuat dari plastik atau disebut juga dengan Polyethylene Terephthalate (PET) menjadi
salah satu jenis sampah yang mengganggu lingkungan, yang sebenarnya dapat menjadi
sampah komersial yang dapat berguna lagi dan memiliki nilai jual apabila diolah
dengan benar. Untuk itu diperlukan alat pengolah yang tepat guna dan inovatif
yang dapat mereduksi ukuran sampah menjadi produk ukuran yang dapat dijadikan
bijih plastik untuk bisa diproduksi ulang. Sebagian masyarakat di perkotaan
melihat hal tersebut dapat dijadikan lahan pekerjaan yang dapat menghasilkan
uang. Para pemulung yang mengumpulkan sampah plastik kemudian menjualnya ke
pengepul plastik dan selanjutnya pengepul akan mengirimkan dan menjual sampah
plastik tersebut ke pabrik daur ulang untuk diolah kembali menjadi bahan baku
plastik. Biasanya di tempat pengepul plastik yang dikumpulkan langsung dikirim
dalam bentuk utuh tanpa diolah terlebih dahulu karena mereka tidak mempunyai
alat untuk mencacah plastik tersebut. Padahal pengiriman sampah plastik yang
sudah diolah (dihancurkan dalam bentuk cacahan) akan mempermudah mereka dalam
hal pengepakan dan pengiriman jika dibandingkan dengan plastik yang masih dalam
bentuk utuh. Selain itu nilai jual plastik dalam bentuk cacahan akan lebih
tinggi daripada sampah plastik yang masih utuh. Sampah plastik yang telah
dicacah ini bisa didaur ulang menjadi bahan baku pembuatan plastik.